Pages

Kamis, 26 November 2015

SRI si Padi Idaman Petani

Apa itu SRI?
SRI adalah kepanjangan dari System Rice Intensification merupakan teknik budidaya padi dengan metode intensifikasi. Intensifikasi dengan meningkatkan produktivitas padi dengan cara memperbaiki pengelolaan tanaman, tanah, air, dan unsur hara. Metode S.R.I. ini terbukti telah berhasil meningkatkan produktivitas padi sebesar 50 % bahkan di beberapa tempat mencapai lebih dari 100 %.


Pada tahun 1994 sebuah lembaga swadaya masyarakat bernama Tefy Saina dan Cornel International Institute for Food and Agriculture Development (CIIFAD) mulai bekerjasama dalam pengembangan SRI. Dengan bantuan CIIFAD, metode SRI menyebar ke negara lain. Nanjing Agricultural University di Cina dan Agency for Agriculture Research and Development (AARD ) melakukan percobaan pertama di luar Madagaskar pada tahun 1999. Teknik S.R.I. ini telah berkembang di 36 negara antara lain Indonesia, Kamboja, Laos, Thailand, Vietnam, Bangladesh, Cina, Nepal, Srilanka, Gambia, Madagaskar dan lainnya.


Untuk menerapkan sistem S.R.I. pada masyarakat cukup mengalami kendala. Kendala tersebut terutama bermula dari
 mindset petani yang sudah nyaman dengan pertanian sistem konvensionalnya yang lebih praktis. Padahal, sistem padi SRI dapat meningkatkan produksi padi hingga 3-5 ton per hektar dan lebih hemat air. Rata-rata satu hektar dapat panen minimal 9-12 ton. Namun, karena kebiasaan yang mulai tercipta menyebabkan petani kini cukup sulit untuk ikut serta menerapkan sistem padi S.R.I tersebut.


Dalam budidaya padi metode S.R.I. ini ada beberapa prinsip yang menjadi ketentuan, yaitu :
a. Tanam bibit muda berusia kurang dari 12 hari setelah sebar (hss) ketika bibit masih berdaun 2 helai.
b. Tanam bibit satu lubang satu batang dengan jarak tanam biasa 25 Cm x 25 Cm, 30 Cm x 30 Cm atau legowo 2.
c. Pindah tanam harus hati-hati karena batang masih lemah dan akar tidak putus dan ditanam tidak dalam.
d. Pemberian air maksimal 2 Cm dengan cara intermitten (berselang).
e. Penyiangan sejak awal pada umur 10 hari dan diulang sampai 3 kali dengan interval 10 harian.
f. Upayakan menggunakan pupuk organik.Kelebihan S.R.I.





Keunggulan sistem tanah SRI
- Tanaman Hemat air. Dalam sistem tanam padi organik SRI sangat dianjurkan untuk memakai sedikit air, demi menjaga kualitas padi. Ini tentu sangat cocok untuk daerah yang masih tadah hujan. atau jauh dari sistem irigasi.
- Hemat biaya, hanya butuh benih 5 kg per hektar.
- Hemat waktu, ditanam bibit muda 5 – 12 hari setelah semai dan jika ditanam bersama dengan petani konvensional maka akan lebih cepat panen 10 hari atau 7hari lebih cepat.
- Produksi meningkat, di beberapa tempat mencapai 11 ton per hektar tergantung perawatan.
- Ramah lingkungan, SRI mengharuskan penggunaan pupuk organik baik yang cair maupun yang padat. Dan untuk pembuatan pupuk organik akan saya jelaskan lain kesempatan.

2 comment:

  1. berarti SRI ini sudah berjalan dengan baik di Indonesia?

    BalasHapus
  2. sudah kak. penerapan sistem padi SRI ini sudah baik dan menyeluruh di Indonesia :)

    BalasHapus

 

Blogger news

Blogroll