Pages

Kamis, 19 November 2015

Pertanian di Indonesia Masih Mengalami Masalah Klasik




Sektor pertanian di Indonesia saat ini masih menghadapi masalah klasik untuk dapat meningkatkan produktivitas beras nasional. Setidaknya ada dua persoalan klasik yang dihadapi sertor pertanian. Yang pertama konversi lahan yang sudah dijelaskan sebelumnya, yang kedua kecenderungan generasi muda di pedesaan yang tidak lagi tertarik ikut dalam kegiatan pertanian padi karena dianggap kurang menarik.
Hal itu sangat disayangkan karena faktanya hampir
90% rakyat Indonesia mengonsumsi beras sebagai makanan pokok sehari-hari. Bahkan, hampir tujuh dekade Indonesia merdeka, secara dramatis kebijakan pemerintah telah menjadikan beras sebagai pengganti keragaman bahan pokok rakyat Indonesia.
Saat ini generasi muda cenderung tidak tertarik dengan kegiatan pertanian, khususnya dalam budidaya padi. Kerena budidaya padi dianggap sulit, kegiatan yang dilakukan dalam bertani padi ini sangat rumit. Dan biasanya kebanyakan yang melakukan budidaya padi ini hanya orang tua saja. Sehingga banyak generasi muda yang gengsi untuk melakukan kegiatan pertanian khususnya padi , mereka lebih memilih untuk bekerja kantoran yang mudah dilakukan dan tidak membutuhkan banyak tenaga.

Data BPS menyebutkan pada tahun 2004, ada 40,16 juta orang berusia 15 tahun ke atas yang bekerja disektor pertanian, sementara pada tahun 2013 angkanya menyusut menjadi 39,96 juta orang. Hal ini disinyalir karena dukungan infrastruktur pertanian yang masih sangat minim. Ditambah saluran irigasi di berbagai wilayah kurang mendapat perhatian dari pemerintah. Kesalahan-kesalahan kebijakan ini yang kemudian senantiasa menjadi pembenar untuk melakukan kebijakan impor pangan terutama untuk komoditas padi. 

0 comment:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll