Pages

Rabu, 11 November 2015

PADI ( Oryza sativa )





Padi merupakan tanaman pangan berupa rumput berumpun. Tanaman pertanian kuno berasal dari dua benua yaitu Asia dan Afrika Barat tropis dan subtropis. Bukti sejarah memperlihatkan bahwa penanaman padi di Zhejiang (Cina) sudah dimulai pada 3.000 tahun SM. Fosil butir padi dan gabah ditemukan di Hastinapur Uttar Pradesh India sekitar 100-800 SM. Selain Cina dan India, beberapa wilayah asal padi adalah, Bangladesh Utara, Burma, Thailand, Laos, Vietnam.
Klasifikasi botani tanaman padi adalah sebagai berikut:
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Monotyledonae
Keluarga : Gramineae (Poaceae)
Genus : Oryza
Spesies : Oryza spp.
Terdapat 25 spesies Oryza, yang dikenal adalah O. sativa dengan dua subspecies yaitu Indica (padi bulu) yang ditanam di Indonesia dan Sinica (padi cere). Padi dibedakan dalam dua tipe yaitu padi kering (gogo) yang ditanam di dataran tinggi dan padi sawah di dataran rendah yang memerlukan penggenangan. Komoditas padi adalah komoditas terpenting ke-2 didunia setalah gandum yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat di dunia. Sedangkan di Indonesia padi menjadi makanan pokok utama untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Indonesia.
Komoditas padi memiliki arti strategis yang mendapat prioritas dalam pembangunan pertanian dan sebagai makanan utama sebagian besar masyarakat Indonesia, baik di pedesaan maupun di perkotaan. Konsumsi beras perkapita penduduk  Indonesia tahun 2005 mencapai 139 kg pertahun perorang, untuk memenuhi kebutuhan beras tersebut Indonesia harus mengimpor sebanyak 24.929 ton beras. Padi merupakan tulang punggung ekonomi di pedesaan yang diusahakan oleh lebih dari 18 juta petani, menyumbang hampir 70% terhadap Produk Domestik Bruto tanaman pangan, memberikan kesempatan kerja dan pendapatan bagi lebih dari 21 juta rumah tangga dengan sumbangan pendapatan  sekitar 25-35%.
Namun produktivitas padi dari tahun ke tahun semakin menurun hal ini sesuai dengan pernyataan Susanto mengenai data BPS. Data BPS menyebutkan bahwa pertambahan produksi padi nasional tahun 1974 sampai dengan 1980 sebesar 4,8% per tahun, sedangkan pada dekade 1981-1990 sebesar 4,35%. Angka tersebut kembali turun pada dekade 1991-2000 menjadi sebesar 1,32%. Peningkatan produktivitas atau rata-rata produksi padi perhektar secara nasional juga mengalami penurunan. Rata-rata peningkatan produktivitas padi secara nasional tahun 1973-1980 adalah 0,29% tahun 1981-1990 sebesar 3,03%, sedangkan pada tahun 1991-2000 mengalami penurunan menjadi 1,15%, bahkan pada beberapa tahun bernilai negatif (Susanto 2003).
Dengan adanya data tersebut yang menunjukkan bahwa dari tahun ke tahun semakin menurunnya produksi padi karena faktor intensifikasi dan ekstensifikasi. Faktor intensifikasi yaitu tidak digunakannya bibit unggul, banyak sekali penggunaan bahan kimia baik pupuk maupun pestisida sehingga menyebabkan kesuburan tanah semakin menurun, penggunaan jarak tanam yang terlalu rapat sehingga tanaman padi tidak dapat tumbuh secara optimal karena terjadi kompetisi antara tanaman dan juga gulma serta semakin tingginya serangan hama tikus, pengairan yang terus menerus mengakibatkan penggunaan air yang berlebih sehingga menyebabkan emisi gas metana (CH4) dan secara ekonomis tidak hemat. Sedangkan faktor ekstensifikasinya adalah penurunan jumlah lahan sawah untuk budidaya padi karena banyaknya lahan yang dibangun untuk sektor non-pertanian, faktor sosial dan budaya masyarakat dan faktor keterbatasan modal petani untuk mengembangkan usahanya.  Dengan melihat bahwa komoditas padi merupakan komoditas yang pebting untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat Indonesia maka perlu adanya upaya peningkatan produktivitas padi salah satunya dengan menggunakan teknologi produksi padi. penggunaan teknologi tersebut diharapkan dapat meningkatkan produktivitas padi di Indonesia sehingga dapat mencukupi kebutuhan hidup masyarakat Indonesia dan dapat tercapainya swasembada beras dan ketahanan pangan.

3 comment:

  1. bagaimana cara menangani hama dan penyakit pada padi dengan tetap melihat segi lingkungan? terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. pengen tau?? tetep pantengin blog kami yaaa :) akan membahas seluruh tips tips penanganan hingga teknologi produksi :) wait for the new article

      Hapus
  2. bagaimana cara menangani hama dan penyakit pada padi dengan tetap melihat segi lingkungan? terima kasih

    BalasHapus

 

Blogger news

Blogroll