Padi
merupakan tanaman pangan berupa rumput berumpun. Tanaman pertanian kuno
berasal dari dua benua yaitu Asia dan Afrika Barat tropis dan subtropis. Bukti
sejarah memperlihatkan bahwa penanaman padi di Zhejiang (Cina) sudah dimulai
pada 3.000 tahun SM. Fosil butir padi dan gabah ditemukan di Hastinapur Uttar
Pradesh India sekitar 100-800 SM. Selain Cina dan India, beberapa wilayah asal
padi adalah, Bangladesh Utara, Burma, Thailand, Laos, Vietnam.
Klasifikasi botani tanaman
padi adalah sebagai berikut:
Divisi
: Spermatophyta
Sub
divisi : Angiospermae
Kelas
: Monotyledonae
Keluarga
: Gramineae (Poaceae)
Genus
: Oryza
Spesies
: Oryza spp.
Terdapat
25 spesies Oryza, yang dikenal adalah O. sativa dengan dua
subspecies yaitu Indica (padi bulu) yang ditanam di Indonesia dan Sinica (padi
cere). Padi dibedakan dalam dua tipe yaitu padi kering (gogo) yang ditanam di
dataran tinggi dan padi sawah di dataran rendah yang memerlukan penggenangan.
Komoditas padi adalah komoditas terpenting ke-2 didunia setalah gandum yang
digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat di dunia. Sedangkan di
Indonesia padi menjadi makanan pokok utama untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
di Indonesia.
Komoditas padi memiliki arti strategis yang mendapat prioritas
dalam pembangunan pertanian dan sebagai makanan utama sebagian besar masyarakat
Indonesia, baik di pedesaan maupun di perkotaan. Konsumsi beras perkapita
penduduk Indonesia tahun 2005 mencapai
139 kg pertahun perorang, untuk memenuhi kebutuhan beras tersebut Indonesia
harus mengimpor sebanyak 24.929 ton beras. Padi merupakan tulang punggung
ekonomi di pedesaan yang diusahakan oleh lebih dari 18 juta petani, menyumbang
hampir 70% terhadap Produk Domestik Bruto tanaman pangan, memberikan kesempatan
kerja dan pendapatan bagi lebih dari 21 juta rumah tangga dengan sumbangan
pendapatan sekitar 25-35%.
Namun
produktivitas padi dari tahun ke tahun semakin menurun hal ini sesuai dengan
pernyataan Susanto mengenai data BPS. Data BPS menyebutkan bahwa pertambahan
produksi padi nasional tahun 1974 sampai dengan 1980 sebesar 4,8% per tahun,
sedangkan pada dekade 1981-1990 sebesar 4,35%. Angka tersebut kembali turun
pada dekade 1991-2000 menjadi sebesar 1,32%. Peningkatan produktivitas atau
rata-rata produksi padi perhektar secara nasional juga mengalami penurunan.
Rata-rata peningkatan produktivitas padi secara nasional tahun 1973-1980 adalah
0,29% tahun 1981-1990 sebesar 3,03%, sedangkan pada tahun 1991-2000 mengalami
penurunan menjadi 1,15%, bahkan pada beberapa tahun bernilai negatif (Susanto
2003).
Dengan
adanya data tersebut yang menunjukkan bahwa dari tahun ke tahun semakin
menurunnya produksi padi karena faktor intensifikasi dan ekstensifikasi. Faktor
intensifikasi yaitu tidak digunakannya bibit unggul, banyak sekali penggunaan
bahan kimia baik pupuk maupun pestisida sehingga menyebabkan kesuburan tanah
semakin menurun, penggunaan jarak tanam yang terlalu rapat sehingga tanaman
padi tidak dapat tumbuh secara optimal karena terjadi kompetisi antara tanaman
dan juga gulma serta semakin tingginya serangan hama tikus, pengairan yang
terus menerus mengakibatkan penggunaan air yang berlebih sehingga menyebabkan
emisi gas metana (CH4) dan secara ekonomis tidak hemat. Sedangkan faktor
ekstensifikasinya adalah penurunan jumlah lahan sawah untuk budidaya padi
karena banyaknya lahan yang dibangun untuk sektor non-pertanian, faktor sosial
dan budaya masyarakat dan faktor keterbatasan modal petani untuk mengembangkan
usahanya. Dengan melihat bahwa komoditas
padi merupakan komoditas yang pebting untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat
Indonesia maka perlu adanya upaya peningkatan produktivitas padi salah satunya
dengan menggunakan teknologi produksi padi. penggunaan teknologi tersebut
diharapkan dapat meningkatkan produktivitas padi di Indonesia sehingga dapat
mencukupi kebutuhan hidup masyarakat Indonesia dan dapat tercapainya swasembada
beras dan ketahanan pangan.
bagaimana cara menangani hama dan penyakit pada padi dengan tetap melihat segi lingkungan? terima kasih
BalasHapuspengen tau?? tetep pantengin blog kami yaaa :) akan membahas seluruh tips tips penanganan hingga teknologi produksi :) wait for the new article
Hapusbagaimana cara menangani hama dan penyakit pada padi dengan tetap melihat segi lingkungan? terima kasih
BalasHapus