Indonesia
merupakan Negara produsen beras nomor tiga setelah Cina dan India, dengan
produksi padi nasional pada tahun 2008 sekitar 60,28 juta ton, tetapi pada
kenyataannya Indonesia masih tetap melakukan impor beras dan merupakan
pengimpor beras terbesar, dan ini terjadi hampir setiap tahun, misalnya pada
tahun 1999 impor beras Indonesia mendekati 5 juta ton. Faktor yang menyebabkan
Indonesia masih impor beras diantaranya telah dibahas pada artikel sebelumnya.
Selain faktor yang telah dibahas di artikel sebelumnya ada juga beberapa faktor
yang menyebabkan impor beras diantaranya ialah :
a)
Pemerintah masih mendapatkan hambatan dalam mencapai produksi
beras sesuai target dengan adanya serangan hama dan penyakit yang terjadi
hampir setiap tahun.
Pada
lima tahun terakhir ini ada tiga kelompok hama yang selalu mengganggu
pertanaman padi di indonesia yaitu, tikus sawah, penggerek batang padi dan
wereng coklat.
b)
Produksi beras
dalam negeri belum juga bisa mencukupi kebutuhan penduduknya dikarenakan
jumlah penduduk Indonesia yang begitu banyak.
Data statistik menunjukkan
sekitar 230-237 juta jiwa penduduk di Indonesia membutuhkan nasi sebagai
makanan pokok. Jadi bisa dilihat, mengapa Indonesia mengimpor beras dari negara
lain hanya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia. Dan salah satu negara
yang sering mengekspor beras untuk Indonesia adalah Thailand.
c)
Iklim
Cuaca
yang tidak mendukung keberhasilan sektor pertanian pangan, seperti yang terjadi
saat ini. Pergeseran musim hujan dan kemarau menyebabkan petani kesulitan dalam
menetapkan waktu yang tepat untuk mengawali masa tanam, benih besarta pupuk
yang digunakan, dan sistem pertanaman yang digunakan. Sehingga penyediaan benih
dan pupuk yang semula terjadwal, permintaanya menjadi tidak menentu yang dapat
menyebabkan kelangkaan karena keterlambatan pasokan benih dan pupuk. Akhirnya
hasil produksi pangan pada waktu itu menurun.
d)
Kebijakan Pemerintah
Kurang
berpihaknya kebijakan pemerintah terhadap langkah-langkah pengembangan sektor
pertanian terutama dalam hal penerapan teknologi baru di sektor pertanian
seperti rekayasa genetik bibit pangan, membuat Indonesia kian sulit memenuhi
kebutuhan pangan dalam negerinya
0 comment:
Posting Komentar