Pages

Jumat, 20 November 2015

Permasalahan Impor Beras di Indonesia


Indonesia merupakan Negara produsen beras nomor tiga setelah Cina dan India, dengan produksi padi nasional pada tahun 2008 sekitar 60,28 juta ton, tetapi pada kenyataannya Indonesia masih tetap melakukan impor beras dan merupakan pengimpor beras terbesar, dan ini terjadi hampir setiap tahun, misalnya pada tahun 1999 impor beras Indonesia mendekati 5 juta ton. Faktor yang menyebabkan Indonesia masih impor beras diantaranya telah dibahas pada artikel sebelumnya. Selain faktor yang telah dibahas di artikel sebelumnya ada juga beberapa faktor yang menyebabkan impor beras diantaranya ialah :
a)      Pemerintah masih mendapatkan hambatan dalam mencapai produksi beras sesuai target dengan adanya serangan hama dan penyakit yang terjadi hampir setiap tahun.
Pada lima tahun terakhir ini ada tiga kelompok hama yang selalu mengganggu pertanaman padi di indonesia yaitu, tikus sawah, penggerek batang padi dan wereng coklat.
b)      Produksi beras dalam negeri belum juga bisa mencukupi kebutuhan penduduknya dikarenakan jumlah penduduk Indonesia yang begitu banyak.
Data statistik menunjukkan sekitar 230-237 juta jiwa penduduk di Indonesia membutuhkan nasi sebagai makanan pokok. Jadi bisa dilihat, mengapa Indonesia mengimpor beras dari negara lain hanya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia. Dan salah satu negara yang sering mengekspor beras untuk Indonesia adalah Thailand.
c)      Iklim
Cuaca yang tidak mendukung keberhasilan sektor pertanian pangan, seperti yang terjadi saat ini. Pergeseran musim hujan dan kemarau menyebabkan petani kesulitan dalam menetapkan waktu yang tepat untuk mengawali masa tanam, benih besarta pupuk yang digunakan, dan sistem pertanaman yang digunakan. Sehingga penyediaan benih dan pupuk yang semula terjadwal, permintaanya menjadi tidak menentu yang dapat menyebabkan kelangkaan karena keterlambatan pasokan benih dan pupuk. Akhirnya hasil produksi pangan pada waktu itu menurun.
d)     Kebijakan Pemerintah
Kurang berpihaknya kebijakan pemerintah terhadap langkah-langkah pengembangan sektor pertanian terutama dalam hal penerapan teknologi baru di sektor pertanian seperti rekayasa genetik bibit pangan, membuat Indonesia kian sulit memenuhi kebutuhan pangan dalam negerinya


0 comment:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll