Inovasi dengan
penyebaran benih padi di lahan sawah ini memiliki keunggulan dibandingkan
teknik lama, seperti penataan bibit secara berjejer. Penghematan biaya produksi
dengan penerapan teknis tanam sebar berkisar Rp 2-3 juta per hektar sawah. Hal
ini dikarenakan dalam sistem tanam sebar ini tidak memerlukan tenaga kerja yang
banyak untuk menanam padi. Selain itu sistem tanam sebar tidak memerlukan
banyak air dan bulir padi sudah akan mulai terlihat pada 40 hari setelah benih
disebar. Dengan penerapan sistem tanam sebar ini dapat memperpendek umur
tanaman padi 10-15 hari karena tidak memerlukan waktu yang lama untuk menyemai
dan menanam.
Sistem tanam
sebar ini dapat meningkatkan produktivitas padi yang semulanya 7 ton per hektar
bisa mencapai 8,6 ton per hektar sawah. Selain itu, dengan sistem tanam sebar
ini, dapat dilakukan 3-4 kali tanam dalam setahun.
Inovasi ini
telah diterapkan di Indonesia salah satunya di Madiun, Jawa Timur. Inovasi ini
akan terus dikembangkan dan disosialisasikan lebih luas lagi sebagai upaya
untuk mencapai swasembada.
-Anindhia Albugis-
0 comment:
Posting Komentar